Entri Populer

Minggu, 23 Agustus 2015

Pedang Kehidupan

Kenapa gue pilih judul PEDANG KEHIDUPAN karena menurut gue nih, hidup gue itu kayak gini loh misalnya lo lagi jalan tiba tiba ada pedang persis depan leher lo! Pas lo liat ke kiri ada lagi pedang liat ke kanan dan balik ke belakang juga ada pedang. Hidup gue itu kayak leher gue dikelilingin sama pedang pedang. Lo salah gerak dikit aja bisa fatal akibatnya. Sekaran ini gue sendiri lagi bingung, kalo keadaan hidup gue sebegitu menyeramkannya, sebenernya ini kesalahan pergerakan gue atau mereka? Siapa mereka? Ya mereka yang hidupnya lebih dulu daripada gue laaah.. Mereka yang pernah berkomitmen buat hidup bersama *ups

Ini gue yang salah gerak, atau mereka yang salah gerak? Pertanyaan yang tak berujung, masalah yang juga tak menemukan solusi.

Selasa, 17 Februari 2015

Kalian Pikir Dirawat itu Enak? (Cardiomegali) part 3

Akupun terbaring lemah di rumah sakit. tanganku dipasang infus, hidungku dipasang oksigen. Selama itu aku ditunggu sama mama. Aku liat ekspresi mama dan aku tau banget kalo mama sedih liat aku kaya gitu. Pas mama lagi ngelamun tibatiba suster dateng mau suntik antibiotik, pas mau nyuntik susternya bilang "neng, jangan teriak ya soalnya rada peureus" aku mengangguk tanda menyetujui. pas disuntikin itu rasanya sakit banget periiih banget tapi aku kan strong jadi ga teriak B-)
Abis disuntik, ditandain sama pulpen dibikin lingkaran. Aku punya ide biar mama ga sedih lagi. Aku nanya ke mama "Ma, ada pulpen ga atau spidol?" "Buat apa teh?" "Engga ini kasian lingkarannya sendiri, teteh mau bikin lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran besaaar, kuberi telinga kuberi tangan kuberi kaki" seinget akusih itu mainannya pas aku SD, tapi ga sia sia mama ketawa.
Tapi ketawanya mama belum lepas, masih ada binar binar kesedihan dimatanya. Aku panggil lagi "Mah"
"Apa teh?"    "Ini da pake oksigen teh ga enakeun mah gabisa ngupil"  Dan hasilnya mama ketawa lepasss banget, aku seneng! Aku bahagia! Aku gaboleh nunjukin rasa sakit ke mama! Aku harus bisa lawan penyakitnya!
Selama dirawat aku dijaga sama mama, kita di rumah sakit gapernah sekalipun ga ketawa, kita selalu ketawa bareng, apa aja dibikin bahan ketawa. Padahal waktu itu aku buat ketawa aja sakiit banget, tapi ya untuk mama :D
Aku juga seneng karena selama aku dirawat ga berenti berenti yang nengokin aku mulai dari keluarga, tetangga, temen SD, temen SMP, temen SMA, temen temen organisasi semua yang aku ikutin. Kaka kelas juga yang udah pada kuliah. Ternyata banyak yang care sama aku. Makasih ya kalian, aku sayang kalian :*
Dan kalian tau? Setiap aku dikasih makan dari Rumah Sakit, semuanya pasti habis. Nasi, sayur, lauknya, sama buah buahan aku makan semuanya sampe titik darah penghabisan hehehe
Dan yang lucu, setiap mama abis nyuapin aku makan, mama selalu simpen bekas makannya di depan kamar dan keliling kamar ngecek bekas makan pasien lain dan mama bilang cuma piringku yang bersih. Yang lain semuanya masih penuh ga pada dimakan.
Aku sendiri bingung, padahal aku lagi sakit tapi tetep aja doyan makannya masih nempel. Disaat pasien sakit gamau makan karna ga nafsu, aku malah ngerasa porsi yang dikasih rumah sakit kurang banyak.
Ah udah ah cerita makan makan di rumah sakit nya .......

Jumat, 30 Januari 2015

Tertanda : Tessa (Teman Lamamu)



Entah karena teman lama, atau karena jarang sekali bertemu semenjak berpisah karena sekolah yang akan dituju selanjutnya berbeda tempat. Yang pasti aku merasa aku telah kehilangan mereka, wujudnya ada, kegiatannya pun ada, tapi seolah tak ingin menanggapi satu sama lain.
Kami hanya bertemu lewat sosial media, kami mengetahui apa yang sedang satu sama lain lakukan atau alami lewat status yang kami buat di akun sosial milik kami masing-masing. Apa aku salah jika aku hanya sekedar ingin menyapa? Menanyakan kabar, juga sedikit mengulas kenangan yang dulu pernah kita lalui bersama. Tapi ekspektasiku mungkin terlalu tinggi, realita justru seolah membanting pikirku itu. Ketika aku mencoba untuk memulai percakapan dengan mengomentari status yang mereka buat, mereka memang membalasnya, tapi seolah mereka malas dan tak ingin berbincang lama denganku walaupun komunikasi yang terjadi tidak secara langsung, melainkan lewat media.
Entah karena sudah tak sekelas lagi, seolah pertemanan yang terjalin hanya sekedar jika berada di lingkungan kelas saja. Padahal seharusnya bukan seperti itu. Aku selalu sengaja ingin berteman dengan teman-teman lamaku di media sosial, agar aku bisa dengan mudah menghubungi mereka jika ada sesuatu hal yang penting. Akan tetapi ternyata fungsi kita berteman dengan teman lama di media sosial itu bukan hanya untuk apabila kita membutuhkannya saja, melainkan agar silaturahmi tetap terjalin kapanpun dan dimanapun meskipun jarak memisahkan.
Entah mungkin aku tidak penting bagi mereka? Hmmm aku hanya berdoa semoga perkiraanku yang satu ini tidak benar. Aku mungkin memang tidak berperan penting bagi hidup mereka, tapi setidaknya aku ingin diingat dan aku ingin sesekali aku dan kalian wahai teman-teman lamaku yang terpisahkan karena sebuah angan dan cita-cita kita, tolong kalian ingat aku. Tak apa jika kalian memang melupakanku, tapi kumohon ketika aku menghubungi kalian dengan niat tak ingin memutuskan tali silaturahmi, dan sekedar ingin bercengkrama mengenai masa lalu kita, kenangan yang kita lalui bersama, mohon kalian tidak mengacuhkanku seolah kalian malas berbincang denganku. Kumohon jangan anggap aku sebagai penghalang atau pengganggu dalam kehidupan kalian yang aku tahu pasti lebih baik dariku. Aku hanya minta itu, tolong kalian mengerti aku, pahami aku. Aku hanya takut suatu saat nanti jika aku mati, yang kalian ingat dariku bahwa aku tidak pernah kalian ingat. Aku ingin kalian mengingatku, aku adalah teman kalian, teman seperjuangan kalian, teman yang pernah menjalani hari-harinya bersama kalian :’)


Teruntuk teman-teman lamaku dimanapun kalian berada. 
Aku Sayang Kalian :*